don
Joined: 08 Sep 2017 Posts: 2
|
Posted: Tue Sep 12, 2017 12:44 am Post subject: Si Penjual Kopi |
|
|
Kisah Ibu yang Penyabar
Kisah berikut terjadi disalah satu daerah Kabupaten di Jawa Tengah. Namanya dikenal dengan Ibu Fulanah, ibu dari 2 orang anak, seorang istri yang soleha dan perempuan yang sangat sederhana. Dan suaminya adalah sibuk berbisnis https://www.behance.net/gallery/56533533/Kasih-Sayang-Seorang-Ibu dan senang sekali selingkuh.
Namun si Ibu ini tetap setia serta menerima pasangan hidupnya yang seperti itu dengan ikhlas. Di kehidupannya dia tak pernah memprotes mengenai susahnya kehidupan yang dia jalani. Setiap malam Jum’at si Ibu ini pasti menyempatkan diri untuk membaca surat yasin.
Terakhir saya bertemu si Ibu di penghujung tahun 2010 pada acara walimahan saudara saya di daerah Jawa Tengah. Pada saat itu istri saya sedang mengandung anak kedua ketika si Ibu lagi bantu sohibul hajat, yang merupakan masih ada hubungan soudara. Tiba-tiba saja istri saya bertanya kepada si Ibu yang pada saaat itu lagi membuat pia-pia atau bakwan jagung:
“Ini namanya apa ya Bude”.
Dengan suara yang lembut beliau menjawab;
“Kalo di tempat sini namanya pia-pia”.
kemudian istri saya berbicara kepada saya:
“Ayah, pia-pia itu sejenis apa sih?”.
Saya pun menjawab:
“Pia-pia ialah sebutan lain dari bakwan jagung”
Istri saya pun menjawab:”
“Oh seperti itu ya”.
Sesudah dari acara itu berakhir saya dan istri pun Langsung pergi untuk berkunjung ke mbah perempuan dari istri saya. Di perjalanan dari tempat sepupu saya kebetulan berbarengan dengan beliau sekeluarga yang hendak pulang ke kediammannya juga.
Dan jarak antara kediaman si Ibu dan mbah putri pun tidak terlalu jauh. Tetapi karena rumah Mbah putri tidak terlalu jauh dibanding dengan rumah si ibu, saya dan istri pun turun lebih dahulu. Dan sekalian pamit pulang sama beliau.
Namun sekitar Ramdahan tahun 2012 si Ibu tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat ke rumah sakit terdekat. Dan ditunggu oleh suaminya tercinta. Di suatu waktu dokter menyuruh agar si Ibu untuk minum obat. Kebetulan pada saat itu merupakan bulan Ramadhan. Namun karena si Ibu sedang puasa maka si Ibu enggan minum obat dan berkata:
“ Saya ini sedang berpuasa jadi saya tidak dapat minum obatnya sekarang”.
Lalu dokter pun meminta bantuan dari suaminya agar beliau mau meminum obatnya dan berkata:
“Pak, saya mohon bantuannya agar bapak dapat merayu istri bapak agar meminum obatnya, Saya Khawatir apabila beliau tidak mau meminum obatnya sekarang takutnya hanya akan memperburuk kondisinya”.
“Baik Dok”. Jawab Suami beliau.
Suaminya pun langsung membujuk beliau agar meminum obatnya. Tapi lagi-lagi si Ibu menolak permintaan suaminya. Dan berkata:
“ Saya ini lagi puasa sehingga saya tidak dapat minum obatnya sekarang, Pada dasarnya wajib untuk seorang istri dalam mematuhi apa yang disuruh suaminya dalam yang disyari’atkan Allah SWT, akan tetapi harus menolaknya apabila suami memerintahkan kejelekan dan yang dilarang oleh Tuhan Semesta Alam”.
Setalah itu suaminya pun hanya bisa berdiam diri saja. Tak lama Selepas kejadian tersebut beliau pun kritis tak sadarkan diri sampai berhari-hari lamanya. Dan keluarga si Ibu tadi memutuskan agar membawanya pulang untuk dirawat di rumah saja.
Sesampainya dirumah keadaan si Ibu tetap saja tak sadarkan diri hingga tetangga-tetangga beliau banyak yang datang membesuk. Dan sebagian tetangganyapun ada yang berinisiatif untuk mengajikan surat Yasin secara berjamaah.
Dimulai dengan pembacaan Surah Al-fatihah yang dibaca dengan khusyu. Namun kejanggalan terjadi pada saat jamaah-jamaah mau memulai untuk mengaji surah Yassin. Masya Allah, Allah yang mempunyai segala kuasa dan atas izin dan rahmatnya, si Ibu pun sat itu bangun dari masa kritisnya seperti orang yang tidak terlihat sakit tak kurang satu apapun. Dan jamaah-jamaah pun terkaget-kaget dan sangat terkejut melihatnya apalagi beliau Cuma bilang kepada orang-orang yang ada dirumahnya:
“Saya ikut bantu baca yasinannya”.
Seperti terhipnotis dengan prilaku beliau, tanpa banyak basa-basi lagi orang-orang pun langsung mengambilkan mukena beliau untuk dikenakannya untuk membaca Surah Yasin.
Akhirnya beliau bareng para Jamaah membaca surah yasin bersama-sama sampai selesai pembacaan surah yasin. Namun si Ibu tiba-tiba saja langsung berbaring kembali ditempat dan langsung mangkat saat itu juga. Para jamaah yang ada disana pun merasa takjub dan beberapa diantaranya bahkan samapai menitikan air mata.
Lalu beliau pun dikebumikan di komplek pemakaman umum di temaptany. Bahkan saat suaminya meninggal pun berpesan untuk dimakamkan dsisamping istrinya tercinta. |
|